Lintas Berita Rakyat | JAKARTA – Maulid Nabi Muhammad kadang-kadang Maulid Nabi, adalah peringatan hari lahir Nabi Islam Muhammad yang menurut tradisi sebagian Sunni.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah kematian Muhammad. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Muhammad.
Pakar sejarah Islam seperti Ibnu Khallikan, Sibth bin Al-Jauzi, Ibnu Katsir, As-Sakhawi, As-Suyuthi, dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar.
Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa Perang Salib.
Pada hari ke-3 pelaksanaan perayaan Maulid Pasee Serantau Aceh Utara (PSAU), gelar maulid dan penyantunan anak yatim dan kaum duafa bertempat di Masjid Hayatul Islam, Jalan Jati Padang Baru RT. 13 RW. 06., Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dihadiri H. Matsasih bin H Mahmud Rt 06 Bpk Hidayat Zakaria Rt 013 Nama RT pendamping. Rabu, 27 Desember 2023.
Pelaksana Maulid dan Santunan Anak Yatim PSAU diketuai Syarkawi M Yahya dan koordinator lapangan Halim Thomas, putra Aceh asal Bireuen yang kini berdomisili di Jakarta yang sukses mengkoordinasikan rangkaian pelaksanaan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Peringatan maulid serta santunan anak yatim ini hari yang ke-3 diselenggarakan”, kata Ketua Umum PSAU, H Zainal Abidin Husein, SE.
Ketua Umum Pasee Serantau Aceh Utara dalam sambutan nya, memperkenalkan apa itu Pasee yang dalam bahasa Indonesia lebih di kenal dengan nama Pasai atau Samudra Pasai.
Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri abad 13 atau tepatnya tahun 1267 M, berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.
Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada.
Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.
Penceramah Ustadz H. Muhamad Amin (Ketua umum Mesjid Hayatul Islam) memberi apresiasi kepada Pasee Serantau dalam pelaksanaan maulid di berbagai tempat, Pasee Serantau berbaur dengan semua suku yang ada di Jakarta.
“Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Dalam ceramah disampaikan Ustadz H. Muhammad Amin, salah satu keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana beliau memperlakukan kaum lemah seperti anak yatim dengan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang yatim, ayahnya meninggal di saat Rasulullah masih di dalam kandungan.
“Proses perayaan maulid nabi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mengadakan majlis ta’lim, bersedekah, dan lainnya. Hal tersebut tentu saja akan meningkatkan tali persaudaraan dengan umat Islam yang tanpa batas suku dan ras,” tegasnya. (LEP)
Eksplorasi konten lain dari LINTAS BERITA RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.