Lintas Berita Rakyat | Bener Meriah – Masyarakat di Kampung Jamur Ujung, Kabupaten Bener Meriah, khususnya Dusun Mekar Utama, sangat bersyukur dengan adanya pembangunan Tanggul Penahan Tanah dan Beronjong yang telah selesai dikerjakan pada awal Desember 2023 di wilayah kemukiman mereka.
Masyarakat di kawasan dusun Mekar Utama, Yulifa (47) didampingi Epi (42), Minggu (17/12/23), mengungkapkan rasa kegembiraan dengan adanya pembangunan TPT, karena sangat membantu warga. Akibat terjadinya erosi yang menggerus daerah aliran sungai di belakang rumah mereka, katanya telah mengakibatkan banyak mengalami kerugian.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan bronjong ini, atas bantuan pemerintah sudah mengurangi kerugian yang kami alami. Karena sejak beberapa tahun, tanah saya sejauh 30 meter yang ada di belakang rumah habis tergerus air,” kata Yuli.
Ditambah lagi menurutnya, selain tanah, bangunan kamar mandi terletak di bagian belakang rumahnya juga roboh dibawa air akibat erosi. Belum lagi jika musim penghujan tiba, keadaan ini tentu membuat dirinya beserta keluarga merasa was was.
Hal itu dibenarkan Epi, menurutnya sebelum disapu arus sungai, kawasan di belakang rumahnya sangat luas. Bahkan dirinya bersama keluarga pernah membangun usaha peternakan ayam di sana yang belakangan kata Epi, sudah habis terbawa air.
“Air yang naik memang tidak sampai melewati bibir sungai, paling tinggi berjarak 5 meter lagi dari atas. Tapi yang jadi masalah arusnya sangat deras, habis semuanya, termasuk kandang usaha ternak ayam”. Kata Epi.
Namun kini kekhawatiran itu sudah tidak dirasakan lagi oleh Yuli dan Epi, dua ibu rumah tangga itu kepada wartawan menyampaikan harap agar pembangunan TPT dapat berlanjut. Mereka juga menyampaikan rasa terimakasih atas pembangunan TPT dan bronjong yang telah selesai dikerjakan pada tanggal 12 Desember 2023.
“Kami mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian pemerintah, dengan adanya pembangunan ini maka kami berharap agar pembangunan bronjong dapat dilanjutkan di kawasan desa kami, ada 15 rumah terimbas di dusun ini. Karena tanah sepanjang aliran sungai ini rawan longsor bila hujan dan air sungai meluap,” kata kedua warga tersebut.
Di tempat terpisah, Reje Kampung Jamur Ujung, Irfan di hari yang sama di kediaman nya kepada media menyampaikan hal senada dengan warganya. Reje sangat mengapresiasi kinerja pemerintah, dengan adanya pembangunan bronjong tersebut sudah dapat menyelamatkan rumah dan perkebunan warga di desanya.
“Sangat mengapresiasi sekali dengan pembangunan TPT ini, karena itu sepanjang aliran sungai sejauh 20 kilometer memang menjadi titik rawan erosi aliran sungai, termasuk kawasan jembatan Jamur Ujung yang sempat roboh beberapa waktu lalu.
Apalagi jika musim hujan dan air meluap, masyarakat pemilik perkebunan di sepanjang sungai banyak yang mengalami kerugian. Bahkan ada warga yang mau dekat masa panen kopi, datang ke saya menangis menyampaikan tanah kebun nya sudah habis dibawa air,” paparnya.
Irfan mengatakan, pembangunan bronjong sepanjang 500 meter itu berasal dari dana Pokir, aspirasi salah seorang anggota dewan asal Bener Meriah dapil 4, Hendra Budian. Selaku Reje, Irfan dan seluruh masyarakat sangat mengapresiasi atas berbagai dana aspirasi dewan yang dialokasikan ke desa mereka.
“Usulan nya sudah lama kita ajukan, tapi saya sebelumnya tidak tau sumber alokasi anggaran nya dari mana, yang saya tau dikerjakan pihak dinas pengairan provinsi. Baru saat pengukuran TPT kemarin ada yang mengatakan bahwa anggaran pembangunan berasal dari Pokir Hendra Budian”. Ujar Irfan.
Untuk itu Irfan mewakili masyarakatnya, dalam waktu dekat berencana akan menyampaikan secara langsung ucapan terimakasih mereka, baik terhadap dinas pengairan, maupun kepada Hendra Budian.
Sementara itu terkait harapan, Irfan kepada media menyampaikan agar pemerintah dapat menyelesaikan pembangunan TPT sepanjang 20 kilometer di bantaran sungai. Sebab menurut Irfan, aliran sungai tersebut merupakan kawasan yang rawan terkikis air dikarenakan tanah di sepanjang sungai berupa campuran pasir.
“Semoga pembangunan TPT dapat terus berlanjut, karena sekitar 20 kilo lagi masih menjadi kawasan rawan. Kalau bisa di kedua belah bibir sungai dibangun, khususnya bronjong, sebab tanah sepanjang aliran sungai bercampur pasir jadi gampang dibawa air,” sampainya. (Roni)